Aku dan penaku




 Sebagai seorang amatir, naik turunnya motivasi dalam merangkai kata-kata sangat berpengaruh terhadap konsistensi menulis.


Begitu pun yang aku rasakan akhir-akhir ini, bukan berhenti menulis, hanya saja seperti ada sesuatu yang hilang. Apa ya?


Entahlah.


Aku selalu mencoba mengikuti tulisan teman-teman yang selalu update di media sosial. Mereka sungguh keren bisa terus konsisten dalam menyalurkan karya tulisannya. 


Dulu aku mengikuti beberapa tantangan menulis yang diadakan beberapa akun di Instagram. Aku bersyukur bertemu dengan teman-teman literasi yang keren-keren, baik dalam segi menulis ataupun membuat ilustrasi. Dan mereka telah banyak menuangkan karya mereka dalam bentuk buku. Uhhh, keren banget. Mereka adalah salah satu alasanku untuk kembali tetap menulis.


Padahal aku pun memiliki target tahun ini, menerbitkan buku solo. Tapi, entahlah.


Ada sesuatu yang hilang. Tapi apa ya? Aku terus mencoba mencari jawaban. Pada akhirnya aku akan berkata, "Setidaknya aku tidak berhenti."


Aku merasa tanganku gemetar saat ku pegang pena ini. Ada ketakutan yang tak aku tahu sebabnya. Seolah ada sesuatu yang menahan ku. 


Aku selalu bertanya-tanya, "Apa sebenarnya yang aku takutkan? Apa sebenarnya yang menahan ku? Apa sebenarnya yang membuat ku tak seberambisi waktu itu?"


Terkadang aku juga bertanya, "Apakah penulis luar biasa di luar sana juga pernah diposisi seperti ini?" Entahlah.


Aku mencintai dunia kata, dunia dimana lewat aksara ku sampaikan segala resah. Hanya didalamnya aku bisa menjadi apa saja, menjadi siapa saja.


Hanya lewat aksara ku akui begitu tak berdayanya aku dihadapkan dengan kenyataan dunia. Hanya lewat aksara suaraku lantang mengungkapkan segalanya.


Daijoubu. Tidak apa-apa.

Mungkin memang diperlukan jeda.

Mungkin aku perlu beristirahat sejenak.

Merenungkan kembali apa-apa yang terlewat.

Untuk kembali menuliskan tentang indahnya dunia dan segala sisi lainnya.


Untukmu, terima kasih.


Pesan singkat mu itu, setidaknya mengingatkan ku kembali kepada salah satu mimpiku.


Namun, masih ada ketakutan yang tak ku pahami. Secara perlahan, aku ingin memulai kembali. 




Ngawi,

 15/04/2024

#sebuahcatatan


_aabidah



Komentar