99 Cahaya di Langit Eropa (Menapak Jejak Islam di Eropa) | Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra | PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta | Cetakan ke-11, 2013 | +-425 Halaman | ISBN : 978-602-03-8402-3 | @ipusnas.id
"Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu, kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan." (Ali bin Abi Thalib ra.)
Buku ini menceritakan perjalanan sang Penulis dalam mencari cahaya Islam di bumi Eropa. Disaat tersebut kata Eropa pasti dalam benak kita tergambar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Colosseum Roma, Sepak Bola, dll. Dan ternyata, lewat buku inilah aku tahu bahwa Eropa bukan hanya tentang itu, tapi lebih lebih lebih dari itu. Islam pernah bercahaya dengan terang disana. MasyaAlloh.
Buku dengan tebal kurang lebih 425 halaman ini menyuguhkan perjalanan menilik sejarah dibalik Eropa. Dari Kota Wina di Austria hingga Istanbul di Turki.
Dimulai dari Wina, Austria. Paris, Perancis. Corboda dan Gradana, Spanyol. Istanbul, Turki. dan ditutup dengan kota Mekkah, Arab Saudi.
Dalam perjalanan penulis kita akan tahu sejarah masa lalu Islam yang dulu pernah bercahaya. Yang bikin takjub saat perjalan Penulis ke Paris, di situ tertulis bahwa bangunan yang di bangun atas perintah Napoleon Bonaparte membentuk garis Imajiner yang jika ditarik lurus akan searah dengan Kakbah, bangunan itu adalah La Defense, Arc du Triomphe de I'Etoile, Champ Elysees, Obelisk, Arc du Triomphe du Carrousel, dan Louvre.
Kita juga akan dikenalkan dengan bangunan masjid yang diubah menjadi Katedral, yang di sebut Mezquita, yang terletak di Corboda, Spanyol. Dan sisa-sisa Islam masih ada di sana. Ada juga di Istanbul Turki, gereja yang diubah menjadi masjid, tapi sekarang sudah menjadi museum, yang di sebut Hangia Shopia. Dan sisa-sisa sejarah masa lalu masih terukir di dinding-dindingnya.
Penulis dalam menuturkan isi cerita begitu ringan, mudah dipahami, jelas, runut, dan mengalir. Sehingga seperti kita di bawa ikut serta menilik bukti Cahaya Islam di tanah Eropa. Selain itu juga disertai peta bergambar, juga gambar-gambar bukti jepretan penulis saat menjelajah Bumi Eropa.
Selain itu kita juga disuguhkan kisah persahabatan, kehidupan masyarakat di Eropa, dan bagaimana Agen-agen muslim hidup di Eropa.
"Kau dan aku berbeda, tapi senyuman kita bermakna sama."
Aku pun diingatkan dengan sebuah pertanyaan dalam buku ini. 1000 tahun Islam bersinar lalu pelan-pelan memudar, mengapa ??
Karena sebagian umat Islam sudah mulai melupakan apa yang telah diperdengarkan Jibril kepada Muhammad saw. pertama kali. Karena kita terlalu sibuk bercumbu dengan kata jihad yang salah dimaknai dengan pedang, bukan dengan perantara kalam (pengetahuan).
Iqro'
Bacalah!
Ayo Membaca,
Salam
~Aabidah
Ngawi, 31 Maret 2022

Komentar
Posting Komentar